Maintenance Sistem Adalah

Preventive Maintenance

Menurut Ebeling (1997), preventive maintenance atau pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terstruktur. Pada umumnya pemeliharaan dilakukan secara periodik, di mana sejumlah kegiatan seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan, penyesuaian, dan dilakukan penyamaan agar sama.

Pemeliharaan prediktif

Jika pemeliharaan rutin dapat dilakukan setiap hari, mingguan, atau bulanan, pemeliharaan terencana dapat dijadwalkan setahun sekali atau sesuai kebutuhan. Ini karena pemeliharaan terencana lebih memakan waktu, mahal, dan menyeluruh, seringkali membutuhkan layanan spesialis.

Dalam konteks perawatan unit AC, perawatan rutin adalah melepas dan mencuci filter sebulan sekali, sementara perawatan terencana mempekerjakan profesional HVAC untuk memeriksa level refrigeran, kemungkinan kebocoran, dan mengukur aliran udara melalui koil evaporator.

Corrective Maintenance

Menurut Patrick (2001), corrective maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah mesin atau fasilitas produksi mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, corrective maintenance sering disebut dengan kegiatan reparasi atau perbaikan,

Meningkatkan Keselamatan Kerja

Bagi detikers yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan alat berat, tentu ada kekhawatiran jika alat tersebut tiba-tiba rusak dan mencelakai dirimu. Nah, manfaat dari dilakukan maintenance adalah meningkatkan keselamatan para pekerja. Sehingga ketika alat tersebut digunakan setiap hari, kamu nggak perlu khawatir karena sudah dilakukan pemeliharaan secara rutin.

Breakdown Maintenance

Dilansir e-Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, breakdown maintenance adalah suatu kebijakan perawatan dengan cara menggunakan mesin/alat secara terus-menerus hingga rusak sampai tidak bisa dipakai, kemudian setelah itu baru diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Sayangnya, kebijakan maintenance ini kurang baik karena dapat menimbulkan biaya yang besar.

Scheduled Maintenance

Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas waktu tertentu.

Batas waktu tersebut didapatkan berdasarkan rekomendasi dari produsen mesin tersebut, atau pengalaman maupun data masa lalu.

Pemeliharaan korektif

Jika selama pemeriksaan perawatan rutin mobil anda menemukan tanda-tanda kerusakan parah, anda perlu melakukan perawatan korektif. Ketika pembacaan komputer atau pengukur untuk mesin menunjukkan anomali yang tidak biasa dan mungkin berbahaya, anda perlu melakukan perawatan korektif. Pemeliharaan korektif berkaitan dengan perbaikan dan penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan kembali aset dan berjalan dengan kekuatan penuh dan kondisi optimal.

Jenis-jenis Maintenance

Kegiatan pemeliharaan atau maintenance dibagi menjadi lima jenis yaitu preventive maintenance, corrective maintenance, breakdown maintenance, scheduled maintenance, dan predictive maintenance. Biar nggak bingung, simak penjelasannya di bawah ini.

Scheduled Maintenance

Perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau perawatannya dilakukan secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Rentang waktu perawatan dapat ditentukan berdasarkan pengalaman, data-data yang telah disimpan, dan rekomendasi dari pabrik pembuat alat/mesin yang bersangkutan.

5. Predictive MaintenanceJenis maintenance yang terakhir adalah predictive maintenance, di mana perawatan ini dapat diartikan sebagai strategi perawatan pencegahan. Artinya, perawatan dilakukan secara rutin untuk mengetahui adanya kendala pada alat/mesin, sehingga keselamatan kerja dapat terjamin lebih baik.

Anda Belum Login, Silahkan Login Dulu !!!

Abdullah, K., Wahyudi, A., Srijani, I., Rokhmad, K., & Supriyanto. (2019). Penerapan Daily Maintenance Dalam Menekan Angka Permintaan Perbaikan Alat Elektromedis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung. 141–146.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit.

Departemen Kesehatan RI tahun 2004. (2004). Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1184/Menkes/Per/X/2004 Tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Gurbeta, L., & Badnjević, A. (2017). Inspection process of medical devices in healthcare institutions: software solution. Journal of Medical System, 7(1), 109–117. https://doi.org/10.1007/s12553-016-0154-2

Hamdi, N., Oweis, R., Zraiq, H. A., & Sammour, D. A. (2012). An intelligent healthcare management system: A new approach in work-order prioritization for medical equipment maintenance requests. Journal of Medical Systems, 36(2), 557–567. https://doi.org/10.1007/s10916-010-9501-4

Kuntjoro Adi, P. (2015). Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan.

Liu, S., Zhang, Q., Wu, H., Zhang, X., & Wang, G. (2013). Design of a web-based medical equipment management system for clinical engineering. Journal of Medical System, 39, 792–795. https://doi.org/10.1007/978-3-642-29305-4_208

Roza, S. H. (2016). Analisis Penyelenggaraan Sistem Pemeliharaan Peralatan Radiologi di RSUP DR. M. Djamil. Jurnal Medika Saintika, 7(2), 85–94.

Saleh, N., & Salem, A. R. (2017). An Automated Medical Equipment Management System Proposed for Small-Scale Hospitals. Journal of Management Information System, 42(4), E1–E8. https://doi.org/10.1097/jce.0000000000000237

Sezdi, M., & Ozdemir, E. (2016). BMED: A Web based application to analyze the performance of medical devices. Journal of Medical System, 26(3), 1–8. https://doi.org/10.4015/S1016237214500367